Bukan Nasi Babi Guling, Ini Tempat Makan Halal Di Padang Galak Bali!
Bukan Nasi Babi Guling, Ini Tempat Makan Halal Di Padang Galak Bali – Hai pembaca Tanda Koma yang suka jalan-jalan! Kalau kamu bepergian ke Bali, pasti sering bertanya dimana tempat makan yang pastinya halal dan enak. Gak cuman melulu nasi babi guling, simak perjalanan Tanda Koma ke Bali Bird Park dan berhenti di Padang Galak, Bali untuk makan siang.
Daftar Isi
Warung Pencar Bali
Berwisata ke daerah Bali Utara ataupun tengah seperti di Ubud, pastinya menyisakan jarak perjalanan yang ditempuh sekitaran satu jam dari arah Selatan. Kami yang ketika itu menyetir dari arah Sanur, sedang bersiap-siap melanjutkan perjalanan ke Sukawati ketika waktu menunjukkan pukul 2 siang. Dengan bekal hape dan Google map, berangkatlah kita untuk mencari tempat makan halal yang bisa dinikmati sekeluarga.
Setelah mencari beberapa lokasi dan sekiranya bisa diajak mampir tanpa melenceng jauh dari jalur utama, kita menemukan sebuah warung yang cukup gampang untuk diakses dari jalan Bypass Ngurah Rai. Belok kanan dari lampu merah Padang Galak, dan berhenti setelah berjalan kurang lebih 30 meteran, kitapun sampai ke Warung Pencar Bali.
Kesan Pertama
Awal masuk ke lokasi, tempatnya cenderung sepi. Mungkin karena kondisi Bali yang sedang dilanda wabah seperti kebanyakan tempat lainnya, jadi banyak tempat wisata yang terhimpit dengan beragam kendala. Tapi alhamdulillah, ketika sampai dan bertanya ke staff ternyata masih buka. Kamipun segera memarkirkan mobil di tempat parkir depan yang sepertinya muat untuk 3 mobil dan kemungkinan jika ramai seperti biasanya pastinya bisa berjejer di sebelah pinggir jalan Padang Galak.
Setelah memasuki gerbang kecil tempat masuk, kami cukup merasa kaget. Karena tampilan tempat makan ini lumayan padat dan sepertinya agak compact dari penampilan luar. Seketika kami berjalan masuk, rupanya tembok tinggi yang menutupi depan dan pinggir jalan itu melindungi sebuah kolam ikan berukuran kurang lebih 10 x 5 m dan berdiri di sebelahnya beberapa Gazebo yang tertata rapi dan sangat teduh.
Pepohonanpun tumbuh lebat di sebelah dalam Warung Pencar Bali ini. Pas banget ketika kita datang di siang hari yang terik, sesampainya duduk di Gazebo ini kita langsung terasa keteduhan bersantai di dipan kayu dan beratapkan jerami. Tradisional tapi tetap memberikan nuansa otentik kenyamanan Bali!
Gazebo yang disediakan juga terbagi ke beberapa unit untuk tamu berjumlah kecil (duduk 1 hingga 4), ataupun tamu rombongan (duduk kurang lebih 10-an orang). Di setiap Gazebo disediakan tempat cuci tangan untuk melahap dengan jari-jari ala makanan desa, dan juga penutup sisi samping dan belakang Gazebo yang terbuat dari sisipan bambu kering. Hmm, semakin menambah keasrian suasana desa banget ya!
Kebun & Hiasan Taman
Berangkat dari suasana teduh ini, sepertinya Warung Pencar Bali mencoba menampilkan konsep makan ala di desa. Terlihat dari beberapa hiasan taman dan kebun yang dimiliki yang dilengkapi dengan kolam ikan yang agak keruh lumut. Mungkin karena memelihara lele kali ya?
Dari awal pintu masuk kami disapa dengan beberapa pot dan tanaman hias yang tumbuh dan tertata rapi. Nuansa sejuk dan teduh pun langsung terasa begitu menapakkan kaki. Terlebih juga karena tempat ini sebenarnya menyediakan tempat rehat ataupun event untuk ishoma ya jadi dibuat konsep kebun yang lenggang.
Menu Makan Halal
Nah, setelah terombang ambing dengan suasana di desa ala Padang Galak, Bali, kita pun duduk dan disogohi beberapa menu makanan dan minuman dari Warung Pencar. Sekilas, harga yang terlihat pun ramah di kantong. Tinggal dibandingkan nanti dengan rasa dari racikan kokinya ya!
Dari menu yang kami terima, tempat makan ini menyediakan beragam menu khas yang sepertinya lebih disajikan dalam bentuk paket-paketan. Menurut rekomendasi teman-teman, sambal dan lalapan goreng dari Warung Pencar ini termasuk yang terenak di Sanur. Kitapun segera memesan menu Bebek Goreng dan Ayam Bakar.
Dari segi minuman, mereka menyediakan beragam kesejukan di gelas-gelas dengan menu seperti es teh, es jeruk, jus, ataupun degan utuh ditambahi dengan es batu.
Setelah melihat menu yang disajikan, kita merasa aman karena dari yang disediakan tidak mengandung menu mengandung babi. Hanya tergolong seafood dan gorengan lalapan yang pastinya kita berharap kelezatannya setara dengan apa yang terlihat di foto ya!
Tak lama menunggu, ternyata kulkul atau kentongan yang digantung di sebelah Gazebo adalah metode untuk memanggil pelayan! Kurang lebih 15 menitan, datanglah para pelayan membawakan menu yang kita pesan dan ternyata paketannya lengkap dengan sambelnya yang disajikan dua macam.
Tak lama, kita pun menyantap dengan lahap menu yang kita pesan. Dari segi bumbu, kesemuanya beraroma khas dan dimasak dengan sempurna. Karena daging dan cah kangkung yang kita pesan mempunyai rasa yang merasuk ke dalam tiap gigitan. Gak lebay tapi memang enak! 🙁
Nasinya sih sepertinya agak kurang karena cuman satu mangkok kecil, hehhe. Setelah menghabiskan dua piring tersebut, kita sebenarnya nambah lagi dengan menu yang berbeda tapi masih di variasi ayam dan bebek. Setiap pesanan kita makan dengan lahap. Total untuk makan siang dengan 5 paket menu dan beberapa minuman di 190 ribuan. Lumayan ramah di kantong ya!
Setelah terasa cukup, kita siap menyelesaikan pembayaran dan melanjutkan perjalanan. Ternyata makan halal di Bali sangatlah mudah sayangnya belum terlalu banyak diketahui banyak orang.
Kalau kalian melewati Sanur dan ingin ke Ubud, jangan lupa mampir ke Warung Pencar Bali ya! Nikmati makan siangmu dengan nuansa pedesaan di Gazebo sebelum nanti melihat pemandangan sawah yang luas dan hijau di Ubud. See you there! (ANP)