Kebun Senjakala – Cerita Dari Sepiring Berdua Ketika Senja
Kebun Senjakala – Cerita Dari Sepiring Berdua Ketika Senja – Hai penikmat senja di Tanda Koma! Sudah gak kerasa ya kita melewati tahun di tengah pandemi yang sedang menggigit masyarakat luas. Terlepas dari semua pro dan kontra, semoga kalian semua sehat selalu. Kalau sudah merasa cukup lama di rumah saja dan sesekali ingin menikmati suasana cafe yang outdoor dengan nuansa rustic bercampur garden yang hijau dan teduh, yuk ikuti perjalanan Tanda Koma ke tempat favorit di Seminyak ini!
Daftar Isi
Lokasi
Kalau kamu suka jalan ke Sunset Road, pastinya tak asing dengan jalan Dewi Sri. Coba tengok di perempatan Mekdi dan ambil masuk ke Dewi Sri. Gang ketiga di kiri jalan pastikan kamu masuk melalui jalan trotoar yang agak naik jadi kalau mobil pelan-pelan ya. Untuk parkiran, lebih tepat bawa motor sih karena lokasinya agak masuk sekitar 20 meteran. Mungkin bisa maksimal 15-20an motor atau cukup 3 mobil parkir dengan nyaman di depan cafe pas. Selebihnya bisa parkir di pinggiran gang.
Atau, untuk pengguna Google Maps bisa langsung search di hape nya – dan bisa juga langsung klik di sini.
Nuansa Kebun Kala Senja
Sesuai namanya, Kebun Senjakala dihiasi dengan beberapa tanamanan hias yang ditata rupawan di pintu masuk kebun yang berupa pondasi kayu tua dengan warna yang memudar dan juga tertata rapi di kawasan dalam kebun sendiri. Tatanan meja dan kursi yang berasal dari kayu tua yang di-refurbished dengan baik semakin membuat nuansa rustic-nya makin kental terasa. Lovely!
Masuk ke dalam, di sebelah kiri sudah disambut dengan 2 gazebo lucu yang tentunya terbuat dari kayu kuno yang sepertinya dipindah darimana gitu ya (hehhe). Dengan beralaskan sofa bantal dan meja kecil di tengah dan sandaran yang berupa daun pintu, atap gazebo nya juga dipasang lampu temaram. Tepat di sebelahnya ada pohon cemara dengan dahan kecil dan membentang ke atas.
Untuk tatanan meja di tengah kebun, di sediakan beragam variasi dan kapasitas tamu. Kalau kamu mau berdua saja, bisa koq beromantis ria di gazebo tadi. Tapi kalau mau berame-rame, juga bisa karena ada meja panjang dengan tatakan gelas bening dengan kapasitas 4+. Tepat di tengah ada pohon kamboja dan meja medium, kamu bisa nikmatin teduh rindu dari suasana kebun yang selalu syahdu. Ditambah beberapa hiasan sangkar burung dengan lampu kuning temaram, indahnya itu bisa bikin hati nyaman.. selalu!
Kalau sedang gerimis, kamu bisa memilih buat masuk ke pendopo yang sudah didesain lengkap untuk menyediakan secangkir kopi dan cappucino hangat lengkap dengan baristanya yang ramah. Kalau sedang sendiri, tenang saja kok karena meja di bar sudah disediakan untuk single seating. Cocok buat kamu yang lebih nyaman dengan kesendirian.
Menu Untuk Perut Dan Rindu Yang Terdalam
Kalau sudah terasa homey dengan nuansa kebun, siap-siap ya untuk menjelajah ingatan lama kamu tentang Jawa. Beberapa menu yang disediakan termasuk lengkap – mulai dari Westener hingga tradisional yang lengkap dengan citarasa memanjakan lidah namun ramah di kantong dan kartumu. Namun buat penulis sendiri, ketika memesan menu spesial jajanan pasar dilengkapi dengan Wedang Uwuh yang authentic, itu berasa sejenak terbawa ke suasana rumah di kampung yang tenang lengkap dengan sejuknya kebun dan hangatnya canda tawa bersama teman jagongan. Hmm, the old days..
Canda Tawa Di Senjakala
Memang, tergolong baru diberdirikan di 2020, Senjakala telah memiliki tamu-tamu istimewa yang semuanya berbagi cerita di meja-meja kayu berbaur dengan keramahtamahan owner-nya yang selalu menyapa. Mulai buka di jam 11.30 pagi hingga tutup di 20.00 selama PPKM, Senjakala selalu menghibur kamu yang ingin merasakan suasana bersantai dengan ditemani musik temu entah bersama mereka atau sendiri dan akrab bersama sepi di bar.
Jadi, sekarang kamu sudah tahu kan dimana bisa menikmati senja dan kopi barengan dengan teman-teman lama ataupun berasa berdua dengan si barista? Jangan lupa tag foto kamu di Instagram karena mereka pasti nge-feature kamu nanti di halaman mereka. Sampai ketemu di Senjakala! (ANP)