Ketika Bom Nuklir Meledak, 4 Hal Mengerikan Ini Akan Terjadi! (SIMULASI LEDAKAN DI KOTA BESAR)
Ketika Bom Nuklir Meledak, 4 Hal Mengerikan Ini Akan Terjadi! (SIMULASI) – Hello pembaca Tanda Koma, seorang pembuat film dokumenter Neil Halloran, yang telah merilis The Fallen of WWII and The Shadow Peace, bekerjasama dengan Nobel Peace Prize untuk membuat simulasi nyata bagaimana jika sebuah bom nukliar diledakkan di kota besar di jaman sekarang ini. Bagaimana itu bisa terjadi? Dan apa yang menjadi resiko paling besar dengan jumlah korban terbanyak? Simak kajian Tanda Koma berikut ini.
Daftar Isi
Mayoritas Kota Besar
Simulasi yang dibuat dan diperagakan oleh Neil disituasikan di sebuah kota yang dicontohkan dengan penduduk sekitar 4 juta orang. Dengan data dari Kemendagri di tahun 2015, kira-kira kota di Indonesia yang mempunyai populasi sebanyak itu adalah di Surabaya. Tapi lebih tepatnya, 1,5 nya kota Surabaya dengan mayoritas penduduk berisikan dewasa, orang tua, dan juga anak-anak.
Ledakan Bom Nuklir
Dengan kota yang luas, bom nuklir yang diledakkan tidak harus berasal dari atas permukaan tanah. Tapi di sekitaran beberapa ratus meter dari permukaan tanah seperti yang terjadi di Jepang di tahun 1945. Ledakan bom nuklir yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasika tidak diledakkan di atas tanah, tapi di sekitar 700-an meter.
Begitu juga simulasi yang dijalankan oleh Neil, dia mengutarakan bahwa simulasi untuk melihat kapasitas ledakan maksimal hanya bisa diamati jika bom diledakkan bukan dari atas tanah. Untuk itu, bom simulasi dia diledakkan di sekitar 500 meter dari permukaan tanah dan berkekuatan 800 kiloton – seratus kali lebih kuat dari bom Hiroshima.
1. Matahari Mini
Dengan kekuatan bom simulasi tersebut, Neil menjelaskan bahwa detik-detik ledakan pertama akan menciptakan sebuah matahari mini yang memiliki suhu yang hampir sama dengan matahari asli. Diameter matahari mini tersebut diperkirakan sepanjang 800 meter dengan suhu yang saking panasnya akan menguapkan sekitar dengan seketika!
2. Panas Yang Membakar
Jangan mengira yang tinggal jauh akan terasa aman, karena ketika ledakan terjadi dan matahari mini terlihat dari kejauhan, sejauh 11 km pun akan merasakan hawa panas yang sangat luar biasa membakar. Saking panasnya, semua orang yang terekspos akan terkena dampak luka bakar tingkat 3 dengan kerusakan yang parah. Kulitpun ketika terkena akan langsung menyala karena panas luar biasa yang menyerang dari ini ledakan ini.
3. Reruntuhan Pasca Ledakan
Ketika sinar yang sangat menyilaukan reda, berikutnya adalah puing-puing reruntuhan dari gedung-gedung dan tanah yang terangkat bersamaan dengan ledakan. Orang-orang berjarak 11 km dari ledakan akan menderita karena luka bakar dan juga tertimpa oleh ratusan bahkan ribuan puing-puing tersebut.
4. The Fallout
Curahan yang tersisa setelah itu semua adalah partikel-partikel radioaktif yang sangat berbahaya untuk makhluk hidup. Partikel ini bisa menempel dan terbawa angin sehingga menimbulkan efek yang mematikan dan bisa melampaui jarak yang sangat jauh. Partikel-partikel radioaktif ini bisa mengakibatkan kanker dan berbagai mutasi buruk lainnya untuk tubuh sehingga tidak berfungsi atau malah menjadi cacat permanen.
Setelah ledakan, partikel-partikel ini tidak akan hilang dan akan berada di sekitar area ledakan selama beberapa hari bahkan minggu dan bulan tergantung dari kondisi sekitar.
Dengan semua hal buruk yang terjadi setelah bom nuklir itu meledak, menurut simulasi yang dijalankan oleh Neil, populasi yang tadinya 4 juta akan berkurang drastis hingga bisa melebihi 1 juta orang yang terkena dampak dan 700 ribuan orang meninggal karena dampak langsung ledakan bom.
Meskipun sangat menakutkan, ada yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko ledakan tersebut dan menghindari perang nuklir. Neil mengutarakan bahwa salah satunya adalah dengan aktif mengikuti kampanye dari ICAN yang merupakan koalisi Non-Government untuk melarang dan mengeliminasi senjata nuklir.
Jika ternyata mempunyai bunker bisa membantu untuk selamat dari ledakan nuklir dan bencana alam, apakah kamu sudah menyiapkannya? Atau lebih baik mengikuti kampenye anti nuklir saja?(ANP)