Nongkrong di Pantai Kerakyatan di Pantai Kelan Bali, yuk!
Nongkrong di Pantai Kerakyatan di Pantai Kelan Bali, yuk! Hai pembaca setia Tanda Koma! Kalau kalian sudah bosen dengan pantai di Bali yang itu-itu saja, dan mungkin juga bosan dengan pemandangan bule melulu, Minggu kemaren kita mampir loh di pantai kerakyatan banget. Mari ikutin perjalanan kita ya!
Perjalanan kita dimulai dengan memasuki jalan Uluwatu yang ditandai dengan Pura Kelan di sebelah Bypass Ngurah Rai pas sebelah bandara. Nanti masuk saja koq meskipun jalan nya agak kecil, tapi justru itu hanyak orang lokal yang tahu kemana nikmatin senja yang asyik sambil ngemil jajanan kerakyatan yang pas banget!
Setelah masuk di jalan Uluwatu, lurus saja sambil ikutin penanda. Setelah melewati posko BASARNAS, nantinya kamu akan sampai ke tempat bayar parkir untuk kendaraan roda dua ditarif dengan Rp. 2000 dan Rp. 5000 untuk mobil.
Ketika masuk, jangan langsung parkir ya! Tanda Koma mencoba untuk parkir di ujung jalan. Karena semakin ke ujung, semakin sedikit kamu nanti mencium “wangi” nelayan yang baru pulang melaut dan membawa hasil tangkapannya. Setelah sampai di ujung, parkir di sebelah kanan jalan. Jangan lupa bawaannya jangan ditinggal ya, karena petugas hanya membantu untuk parkir tapi tidak mengawasi.
Nah, kalau Tanda Koma sendiri, setelah parkir kendaraan kita langsung menaruh sendal di mobil. Karena ya, kalau sudah kena pasir dan pastinya basah, jadi ribet nih kalau musti bersihin sandal nya. Setelah mencuci tangan, kamu bisa langsung mengintip keseruan pantai Kelan yang dipagari hiasan bambu untuk gerbang masuk – ya meskipun juga di sebelah nya sih area kosong bebas masuk. Hahha
Begitu masuk, jangan langsung menghadap ke kanan dan melihat pesawat yang mondar-mandir. Coba tengok juga di sebelah kiri, karena ternyata ada tempat pemeliharaan unta (yang sedang libur karena Corona), ada juga tempat mainan ayunan yang seru. Eh jangan rebutan ya!
Eh tapi ternyata, patung raksasa Garuda Wisnu Kencana (GWK) ternyata bisa dilihat juga dari Pantai Kelan. Kemaren karena cuaca mendukung, Tanda Koma berhasil melihat monumen spektakuler ini dari kejauhan loh. Tepat di seberang selat Jimbaran dan kamu akan melihat ada yang menjulang tinggi dari kerumunan rumah yang kecil.
Sambil menggelar tikar atau selendang untuk duduk ria, kita baru keingat ada wangi harum dari seberang jalan. Wah ternyata banyak sekali penjual makanann ringan di sini.
Kalau kamu hobi jajan, coba incipi 3 makanan ringan yang sangat enak menurut kita ya:
Pentol Bumbu Kacang
Nah bagi yang suka snack ini, pasti tau sedapnya kalau dicampur dengan bumbu kacang yang pedas. Selain pentol nya enak banget dan aneka variasi bentuk dan rasa, ternyata di penjual ini kamu bisa memilih sendiri buat porsi saos yang kamu mau. Cukup dengan Rp. 5000 sudah bisa dapetin seporsi ya. Karena Tanda Koma lapar sih, jadinya kita beli Rp. 10000 plus tambahan saos kacang yang super pedes. Wuih!
Lumpia dan Gorengan Pantai
Buat yang sudah lama di Bali, pasti tau kalau main di pantai itu gak lengkap sebelum ada cemilan lumpia dan gorengan seharga Rp. 5000. Di Pantai Kelan juga ada loh, jajanan khas asli di Bali nih. Dengan racikan saos petis dan gorengan yang sudah dipotong-potong, tambahin irisan lombok yang banyak jadi senja kamu makin huhah~!
Crepes Nutella
Nah kalau yang ini favorit banget. Selain rasanya yang crispy dan renyah di pinggiran, ternyata semakin ke dalam kamu gigit, semakin kerasa empuk dan hangat! Topping nya sih beraneka ragam, yang paling enak tuh si Nutella dengan keju. Harganya sekitaran Rp. 10000 sampai Rp. 15000 tergantung dari topping nya ya. Karena ini enak banget, awas saja sampai kehabisan duluan 🙁
Nah, kalau kamu sudah siap dengan amunisi jajan yang banyak, menggelar tikar yang lembut juga sudah, tinggal menunggu nih detik-detik menjadi anak indie yang suka senja tenggelam dari kejauhan. Meskipun dari sisi kanan kamu semakin dekat dengan Runway Bandara Ngurah Rai, tapi kalau sudah dapat romantisme senja biasanya dunia jadi terasa sendu dan nyaman sih. Gitu kan rasanya? (ANP)