Saya Tidak Khawatir Vaksin – OPINI
Saya tidak akan terlalu khawatir soal penolakan Vaksin. Karena pada awalnya saya rasa jumlah vaksin yang tersedia memang tidak akan cukup untuk semua orang. Jadi akan ada kelompok yang memang mendapat prioritasnya. Kalau ada yang enggan, memilih untuk di vaksin belakangan ya itu hak nya. Biarkan saja, artinya more for us, artinya kita sebagai nakes yang berisiko tinggi terpapar, sakit, meninggal karena COVID19 bisa lebih cepat tervaksinasi. And that’s a good thing.
Seiring waktu dengan semakin tersedianya vaksin dan semakin banyak yang tervaksinasi barulah orang yang menolak vaksinasi ini jadi masalah. Bisa timbul titik penyebaran yang ujungnya semakin membebani pemerintah yang membiayai pengobatan COVID19. Kalau sudah seperti ini tinggal di buat saja aturan bahwa pengobatan COVID19 tidak lagi ditanggung pemerintah. Dan pengobatan nya ini mahal sekali, kalau berat bisa lebih mahal dari pengobatan terkena serangan jantung. Kalau bisa dicegah biaya murah dengan vaksinasi, lalu ada yang menolak, maka wajar saya rasa bila tertular lalu sakit jadi urusannya sendiri.
Selain hal tadi, saya rasa upaya menyukseskan vaksinasi COVID19 timbul dengan sendirinya dari dunia usaha yang ingin secepatnya terbebas dari penyakit ini. Daerah yang masih ada kasusnya bisa jadi dihindari pelancong. Ini otomatis dilakukan beberapa pemerintah di dunia yang melarang warganya berkunjung ke daerah yang penularan COVID19 nya masih masif. Jadi daerah yang menggantungkan diri dari pariwisata pasti berkepentingan mewajibkan warganya dan pengunjung untuk di vaksinasi.
Maskapai Qantas dari sekarang sudah ambil ancang-ancang kalau mau naik pesawat nya nanti harus sudah di vaksinasi. Maskapai serupa juga buat aturan demikian. Aturan serupa saya rasa akan ditetapkan jika mau memasuki negara atau daerah tertentu, saya yakin nanti mau masuk Arab Saudi untuk Umrah dan Haji juga pasti ada kewajiban di vaksinasi dulu. Mau masuk Bali juga, bisa jadi untuk melindungi warga dan industri pariwisata nya bisa jadi wajib vaksinasi.
Pada akhirnya upaya gerakan antivaksin untuk menolak vaksinasi COVID19 ini akan tenggelam sendiri karena kita semua ingin kembali hidup normal. Kita ingin kembali sosialisasi sepeti dulu. Kita ingin hotel, restaurant, bioskop, tempat wisata bisa buka normal seperti dulu lagi. Jadi tidak usah dianggap omongan mereka yang menakuti, aneh dan menyimpang soal vaksinasi. Jangan terlalu dipercaya soal cara produksi vaksin yang dinilai tidak halal (padahal tidak) dan vaksin yang dinilai berbahaya (padahal tidak). Mau tau informasi yang sahih soal vaksin baca jurnal ilmiah, jangan baca sumber tidak jelas atau nonton video tidak kredibel yang berseliweran di WA.
Divaksin atau tidak itu terserah anda, kalau ngga mau silahkan saja, artinya semakin cepat saya dan keluarga kami di vaksin.
Tulisan Saya Tidak Khawatir Vaksin ini disadur dari dr. Erta Priadi Wirawijaya SpJP di posting facebooknya dan dimuat di Tanda Koma. (ANP)
Vaksin memang baik. Semoga wabah ini segera berakhir 🙏